Tampilan Situs Tak Senonoh dari Dosen Ilmu Komunikasi Saat Kelas Online Berlangsung, Timbulkan Berbagai Repons dari Mahasiswa

Pada Senin Pagi, 19 Mei 2025, pertemuan kelas dilakukan secara daring melalui aplikasi Google Meet, salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi disinyalir tak sengaja melakukan share screen dengan layar yang menunjukkan situs dewasa. Salah satu video dengan judul, “Hot French Maid Fuc*ed by Mexican Dude in As*” terpampang secara jelas di layar ponsel mahasiswa. Hal tersebut memicu berbagai respons dari mahasiswa Untirta.

Salah satu mahasiswa yang namanya enggan dipublikasikan, membenarkan hal tersebut. Ia menyatakan bahwa kelas dimulai pada pukul setengah delapan pagi. Saat ia bergabung dengan kelas daring pagi itu, tampilan layar memang menunjukkan situs dewasa yang tidak senonoh. Menurut kesaksiannya, ada sekitar 40 lebih siswa yang bergabung di kelas tersebut. 

“Kalau kesaksian dari yang aku lihat sendiri memang beliau membagikan layar dengan tampilan situs web dewasa, gak lama dari aku join meet, share screen nya berhenti dan pembelajaran dimulai dengan beliau membuka kelas seperti biasa seperti tidak terjadi apa apa,” ujarnya saat diwawancarai LPM Orange melalui WhatsApp (22/05/2025). 

Ia berpendapat bahwa kejadian tersebut merupakan bentuk kelalaian dari dosen yang bersangkutan. Menurutnya, tidak ada indikasi kesengajaan terkait munculnya tampilan situs dewasa saat kelas daring berlangsung. Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh beberapa teman sekelasnya yang menyatakan bahwa fitur share screen hanya dapat berjalan jika ada persetujuan dari pengguna yang akan membagikan layar. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa dosen tersebut mungkin saja menyadari bahwa layar sudah dibagikan, termasuk tampilan situs yang muncul. Kemudian, menurut pernyataan temannya yang mengikuti kelas sedari awal, dosen yang bersangkutan sepertinya dengan sengaja membuka situs tersebut dan menonton dengan durasi yang dipercepat. 

“Betul kak, dari kesaksian temen kelas aku yang join meet di awal memang beliau ini membuka situs dewasa sepertinya dengan sengaja untuk menonton dan buat nonton nya ini kaya di cepet cepetin gitu,” ujarnya.

Meskipun ia meyakini tidak ada unsur kesengajaan, ia tetap berharap pihak jurusan menindaklanjuti kejadian ini, karena ia juga merasa terganggu dan tidak nyaman dalam proses pembelajaran.

Mahasiswa yang tergabung dalam anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) juga menyatakan apabila pihak himpunan mahasiswa, khususnya Advokasi dan Kajian (Advokaji), akan membuat laporan terkait kasus ini. Selain itu, mereka juga menyediakan formulir digital sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan keresahan dan ketidaknyamanan yang mereka rasakan akibat oknum tenaga pendidik universitas. Laporan yang dikirim harus disertai dengan lampiran bukti, seperti chat, video, dan bentuk lainnya.

Lebih lanjut, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Isti Nursih Wahyuni, ikut membagikan keterangannya. Ia menyatakan sudah melakukan verifikasi melalui berbagai data dan menyatakan bahwa peristiwa tersebut murni kelalaian dari dosen yang bersangkutan. 

“Saya mau meluruskan, setelah saya klarifikasi dari datanya, beliau baru scroll saja, belum membuka dan tidak mengajak mahasiswa nonton bersama. Itu murni keteledoran dan ketidaktahuan dari yang bersangkutan. Setelah saya dalami, beliau memang tidak paham karena menggunakan handphone, dia pikir apa yang dia scroll tidak tertayang,” Ucapnya saat diwawancarai langsung oleh LPM Orange (22/05/2025). 

Sebagai ketua jurusan, Isti juga sudah mengingatkan agar lebih berhati-hati dan memfasilitasi dosen yang bersangkutan untuk meminta maaf. Permintaan maaf pun sudah disampaikan kepada perwakilan mahasiswa yang tergabung di kelas daring Senin lalu. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut murni kelalaian dan ketidaktahuan dari dosen yang bersangkutan. Isti menjamin hal ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.